Seminar Nasional Kebijakan Penerbangan dan Antariksa dengan tema “ Ekonomi Keantariksaan Sebagai Penggerak Pertumbuhan Menuju

Seminar Nasional Kebijakan Penerbangan dan Antariksa dengan tema “ Ekonomi Keantariksaan Sebagai Penggerak Pertumbuhan Menuju


Y.A.I Friends!

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Persada Indonesia Y.A.I telah menjadi bagian dalam kegiatan acara Seminar Nasional Kebijakan Penerbangan dan Antariksa dengan tema “ Ekonomi Keantariksaan Sebagai Penggerak Pertumbuhan Menuju Indonesia Emas”, pada hari Rabu-Kamis tanggal 16 - 17 September 2020. Dan di hari kedua merupakan Kerjasama dari 3 Lembaga seperti LAPAN, FEB UI dan FEB UPI Y.A.I, dimana kegiatan ini dilakukan secara virtual/ daring dibuka oleh Rektor UPI Y.A.I Prof. Dr. Ir. H. Yudi Yulius, MBA dan di hadiri oleh Kepala Lembaga Antariksa Dan Penerbangan Nasional, Sekretaris Utama Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional, Para Deputi Pusat Kajian Kebijakan Lembaga antariksa dan Penerbangan Nasional, Para nara sumber dari berbagai Kementerian dan Institusi serta Rektor Universitas Indonesia.

Seminar tersebut dihadiri juga oleh para narasumber yang kompeten di bidangnya. Berbagai pertanyaan terkait materi-materi tersebut juga turut didiskusikan dalam acara tersebut dan diberikan solusi-solusi praktis oleh para narasumber antara lain :

16 September 2020

Moderator : Prof. Dr. Ir. Erna Sri Adiningsih, M.Si (Sekretaris Utama LAPAN)


Narasumber :

- Sri Mulyani, S.E., M.Sc., Ph.D (Menteri Keuangan)

- Prof. Bambang Brodjonegoro, Ph.D (Menteri Riset dan Teknologi)

- Kevin M. O'Connell (Director, Office of Space Commerce U.S. Departement of Commerce)

- Dr. Ir. H. Suharso Monoarfa (Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala BAPPENAS)


17 September 2020

Moderator : Teguh Dartanto, M.Ec., Ph.D (Wakil Dekan Bidang Pendidikan Penelitian dan Mahasiswa FEB UI)


Narasumber :

- Prof. Dorodjatun Kuntjoro Jakti, Ph.D (Pakar Ekonomi)

- Prof. Dr. Tri Nuke Pudjiastuti, MA (Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusian LIPI)

- Bhima Yudhistira Adhinegara (Institute For Development of Economics and Finance)


Dalam sambutannya oleh Rektor UPI Y.A.I Prof. Dr. Ir. H. Yudi Yulius, MBA, beliau menyampaikan apresiasi dan pengormatan kepada panitia baik dari LAPAN, UI dan FEB UPI Y.A.I atas dedikasi dan waktunya sehingga acara Seminar Nasional ini dapat terselenggara.

Ekonomi keantariksaan merupakan seluruh perkembangan terkait dengan antariksa yang memiliki dampak terhadap kehidupan manusia. Manusia sejak lama telah memilki rasa penasaran terhadap dunia keantariksaan. Hal tersebut dapat terlihat dari upaya-upaya yang telah dilakukan didalam mengeksplorasi antariksa. Rasa penasaran tersebut memicu pengembangan teknologi keantariksaan seperti roket dan satelit. Teknologi tersebut memberikan manfaat seperti 5G, internet of things dan lain-lainnya yang memudahkan kita dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat-manfaat tersebut mendorong Negara untuk melakukan investasi terhadap sector keantariksaan, salah satunya adalah satelit. Hingga tahun 2018 berkisar sekitar 80 negara yang telah mengorbitkan satelitnya ke ruang angkasa termasuk Indonesia (OECD). Pentingnya kegiatan keantariksaaan tercermin pada system keantariksaan yang memberikan informasi dan jasa yang melindungi kehidupan dan lingkungan, meningkatkan kesejahteraan dan keamanan, serta memacu iptek, industry dan pembangunan ekonomi, dimana kegiatan keantariksaan tersebut telah dapat menyediakan sarana telekomunikasi, prakiraan cuaca, siaran melalui satelit dan navigasi global serta membuka peluang baru pendidikan jarak jauh (teleeducation). Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa ekonomi keantariksaan menjadi salah satu sector penggerak perekonomian dunia, dimana di dalam terlibat berbagai sector, baik sector public maupun sector swasta, yang nantinya akan menciptakan nilai tambah serta keuntungan bagi suatu Negara.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN), adalah sebagai lembaga non Kementerian yang melaksanakan tugas pemerintah dibidang penelitian dan pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya sampai saat ini telah mengembangkan teknologi dibidang penerbangan dan antariksa, diantaranya adalah satelit LAPAN-A3 dalam rangka meningkatkan pengetahuan keterampilan perancangan dan pengembangan oleh Bangsa Indonesia agar mampu menguasai teknologi keantariksaan baik untuk tujuan eksperimen maupun operasional.

Sebagaimana diketahui perkembangan kegiatan ekonomi keantariksaan di Indonesia terus ditingkatkan, dengan dimulai dari kegiatan penelitian dan pengembangan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), salah satunya dalam penginderaan jauh (remote sensing). Penginderaan jauh adalah adalah salah satu teknologi yang dapat diandalkan untuk mendukung pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan melalui wahana satelit atau pesawat terbang yang dipergunakan untuk pemantauan permukaan bumi, karena penginderaan dapat menyediakan data mengenai suatu wilayah, dan data ini tentu dapat digunakan oleh pemangku kebijakan dalam membuat perencanaan dan strategi terutama dengan adanya pasar bebas ini yang akan berdampak bagi perekonomian di Indonesia. Sementara kalau disisi lain bahwa data penginderaan (remote sensing) ini sekarang dapat diperlukan untuk mendukung peningkatan pendapatan perpajakan, dimana kalau sebelumnya perhitungannya berdasarkan laporan pemilik objek pajak, sekarang bisa dipantau langsung dengan data satelit.

Dengan demikian apa yang dilakukan oleh LAPAN yang pastinya akan berdampak positif terhadap kegiatan ekonomi di Indonesia. Dalam jangka pendek, edukasi keantariksaan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan awareness mengenai sains. Dalam jangka panjang, edukasi keantariksaan ini bertujuan untuk membangun dan melestarikan keterkaitan dan komitmen terhadap pengembangan sains bagi kepentingan manusia di masa depan. Oleh karena itu, sebuah Negara ataupun komunitas global membutuhkan sebuah strategi komunikasi yang bisa menumbuhkan dan memelihara minat dan komitmen terhadap teknologi antariksa. Strategi tersebut adalah edukasi keantariksaaan. Yang pasti hal ini ditujukan terutama bagi para pemangku kebijakan baik di generasi masa kini maupun masa yang akan datang. LAPAN harus menjadi motor dari industrialisasi di Indonesia yang terdepan terhadap revolusi industry/iptek pada skala Indonesia, sehingga dapat motivasi para generasi muda.

Acara seminar nasional ini merupakan kegiatan yang memberikan bukti prestasi bagi LAPAN dalam ruang akademis yang akan medorong kepercayaan diri dalam mengembangkan potensi dan harapan, hal ini sejalan dengan tujuan dari Sinas KPA V ini adalah dalam rangka menggali masukan, saran/review kebijakan dan mendiseminasikan hasil penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan teknologi LAPAN, Dan tentunya sesuai dengan tujuan dari Sinas KPA ini akan dapat memberikan energi bagi civitas akademika untuk berperan aktif dalam mengembangkan keprofesionalismenya dalam tatanan akademik dan mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Pada hari pertama salah satu narasumber yang disampaikan oleh Dr. Suharso Monoarfa (Menteri PPN/Kepala Bappenas) dengan tema Menjadikan Kegiatan Keantariksaan sebagai Prioritas Strategis Nasional mengatakan bahwa Sejak peluncuran satelit oleh unisoviet (Sputnix) mendorong terjadinya penguasaan pengetahuan teknologi luar angkasa bagi negara-negara lain seperti Jepang, Cina dan lain-lain. Teknologi luar angkasa yang rumit dan canggih merupakan tantangan dalam mengeksplorasi dan mendorong terhadap penemuan-penemuan yang baru, misalnya tentang teknologi, kesehatan yang dapat bermanfaat bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Kekuatan ruang angkasa sangat tergantung pada pendanaan dan kepastian dari pemerintah, tetapi pada saat ini ruang komersil sudah mulai meningkat dan lebih dari ¾ aktivitas ruang angkasa mulai mengalami pergeseran yang tadinya teknokrasi sekarang menjadi lebih terbuka dan bersifat transparan.

Ada beberapa faktor yang menjadi pengungkit ekonomi antariksa

- Kemajuan teknilogi,

- Menciptakan rekayasa yang lebih hemat biaya,

- Mendorong prestasi swasta, data glogal semakin kuat

- Penghelat transpormatif kesejahteraan manusia dan pengembangan militer


Lapan pada prioritas nasional ke 3 meningkatkan sumber daya manusia dan daya saing dalam teknologi ruang angkasa.

Ada 3 hal yang akan menjadi strategis bagi negara kita

- Perkembangan teknologi global dan proyeksi keantariksaan bahwa keantariksaan sangat strategis bagi suatu negara

- Semagat dan visi mengembangkan kemampuan dalam keatariksaan

- Belajar dari pengalaman negara maju yang didukung oleh swasta


Daftar pertanyaan dan tanggapan DR . Suharso Monoarfa (Menteri PPN/ Kepala Bappenas) "Menjadikan Kegiatan Keantariksaan Sebagai Prioritas Strategi Nasional"

1. Dari Sasi UGM. Untuk Pak Menristek, bagaimana prioritas dan implementasi program keantariksaan Indonesia nantinya apabila LAPAN masuk dalam struktur BRIN? Jawaban : Pertanyaan ini lebih cocok ditujukan kepada pak Bambang, menurut saya kadang kelembagaan menjadi persoalan kita, dan saya juga berharap jangan menjadi kegamangan melainkan menghasilkan sesuatu menjadi lebih produktif.

2. Intan - Undip. Jika space ini strategis, penting bagaimana strategi yang perlu dilakukan terkait pembiayaan dan kegiatan bisa berjalan walaupun berganti kepemimpinan. Jawaban : Jika keantariksaan ini menjadi hal strategis maka harus bias memiliki pembiayaan yang penting. Pandangan saya saat ini kurang adanya perhatian terhadap perihal ruang angkasa padahal pada masa orde baru sudah pernah disinggung perihal keantariksaan ini. Maka harus didorong pihak swasta untuk ikut serta atau dibuka untuk public untuk dapat memanfaatkan hasil penelitian yang berkaitan dengan keantariksaan, Lapan juga bisa ikut serta. Pembiayaan harus mendapatkan perhatian sehingga pada saat pergantian kepemimpinan maka tidak menjadi bingung. BAPPENAS juga akan membuat UU Rencana Jangka Panjang RJP 2025-2045, saya sebagai salah satu yang menekankan soal norma yang mengatur pembiayaan keantariksaan bagian dari riset nasional.

3. Leo Rijadi - Lapan. Terkait SDG/ TPB 2030, berapa peluang antariksa bisa masuk perencanaan pembangunan nasional dengan lebih tegas dan eksplisit? Jawaban : Sudah masuk ke dalam Bappenas terkait dengan SDG. Lebih baik diskusi dilanjutkan dengan melakukan pertemuan lanjutan.


Jalankan terus Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak. Dan yang terpenting batasi aktivitas keluar rumah hanya untuk keperluan esensial.

www.yai.ac.id

Y.A.I Campus

(UPI Y.A.I - STIE Y.A.I - AA Y.A.I)

"Ensure Your Career and Bright Future"

#YAICampus #UPIYAI #STIEYAI #AAYAI #KampusStrategis #KampusFavorit

#KampusBertarafInternasional #Kuliahdijakarta

Share:

Tags: Ekonomi,Keantariksaan